Pengalaman mengikuti ToTGeNAM


ToTGeNAM (Training Of Trainers Gerakan Nasional Anti Miras) merupakan pelatihan bagi siapa saja yang ingin menjadi pejuang #AntiMiras. Tentunya tidak setiap orang mau mengikuti acara semacam ini, kenapa saya bilang demikian? ya jawabannya jelas kalau tidak ada panggilan dari hatinya bisa dipastikan tidak akan tergerak mengikuti pelatihan ini meskipun memiliki waktu luang. Dan tentunya yang tidak kalah penting adalah rasa kepedulian ataupun keprihatinan terhadap bebasnya peredaran Miras di Negeri ini tanpa adanya peraturan jelas yang mengikatnya.
Sebelum saya sharing pengalaman luar biasa yang saya dapatkan dipelatihan ini, saya jelaskan terlebih dahulu apa sih GeNAM itu?, GeNAM (Gerakan Nasional Anti Miras) merupakan gerakan yang diawali dari keresahan seseorang ketika sedang berbelanja di sebuah mini market menemukan bir dipajang dalam satu rak dengan susu untuk anak-anak. Jelas ini sebuah pelanggaran, karena seharusnya minuman semacam ini tidak dapat diakses oleh anak-anak dibawah usia 21 tahun. Secara garis besarnya, inilah momen yang mengawali terbentuknya GeNAM. GeNAM memiliki visi yang luar biasa kedepannya yaitu menjadikan generasi muda bebas miras di tahun 2025. Dengan salah satu misi-nya mendorong terbentuknya UU dan PERDA miras. Sebagai informasi bahwasanya di Indonesia hanya baru beberapa Provinsi saja yang sudah memiliki PERDA yang mengatur peredaran miras. Perlu diketahui tingkat bahaya miras dengan narkotika adalah sama, tetapi anehnya saat ini hanya narkotika saja yang meiliki UU yang jelas sementara miras belum. Ketua umum GeNAM saat ini adalah Fahira Idris (@fahiraidris) beliau biasa dipanggil dengan sapaan Uni dan wakil ketua umumnya adalah Muhammad Civic (@emcivic).
Itulah sekilas gambaran tentang GeNAM, meskipun singkat semoga bisa memberikan pemahaman apa sebenarnya yang menjadi tujuan dari gerakan ini. Selanjutnya akan saya share pengalaman saya mengikuti pelatihan ini atau yang biasa disebut ToTGeNAM. Penjelasan singkatnya, tujuan pelatihan ini adalah melatih calon pejuang #AntiMiras agar siap terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat untuk mensosialisakan ataupun meng-edukasi masyarakat tentang bahaya miras, karena banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa sebenarnya bahaya miras sama besarnya dengan narkotika. Pelatihan ini berisikan materi yang sebagian besar tentang public speaking. Sebenarnya tidak heran ketika sebagian besar materinya berisikan hal yang demikian, karena ketika kita ingin menyampaikan sebuah gagasan yang baik tetapi apabila tidak didukung dengan teknik penyampaian yang baik pula maka tujuan atau maksud yang ingin disampaikan tidak akan diterima dengan maksimal oleh masyarakat.
Dalam pelatihan tersebut saya banyak belajar dari trainer-trainer hebat, salah satunya adalah yang sudah tidak asing lagi buat saya adalah Asep Supriatna (@asepfakhri). Saya kenal atau mengetahui beliau hanya melalui twitter, tetapi melalui ToTGeNAM saya dapat bertatap muka secara langsung dan yang paling penting adalah ilmu public speakingnya yang saya dapatkan dari beliau. Selain beliau juga masih banyak lagi trainer yang luar biasa, sebagian besar trainer yang mengisi acara tersebut merupakan member dari Akademi Trainer. Apa itu Akademi Trainer? Silahkan cari informasinya sendiri yah, tetapi yang jelas Akademi Trainer merupakan lembaga bentukan dari inspirator luar biasa Jamil Azzaini, ada yang belum tau beliau? Berarti anda kuarang gaul, hehehe. Beliau adalah inspirator SukseMulia dan penulis buku yang semuanya best seller. ketika pematerinya adalah murid beliau jangan ditanya kualitasnya, pasti luarr biasaa.

   

Saya merupakan peserta ToTGeNAM batch2 atau peserta pelatihan angkatan yang kedua, jumlah pesertanya lebih kurang berjumlah 30 orang. Semua pesertanya sangat antusias dan saya banyak belajar dari mereka. Selain para trainer dan peserta yang luar biasa, panitia dan fasilitator pun memberikan pelayanan terbaiknya kepada seluruh peserta. Acara yang diadakan selama 2 hari 1 malam menjadiakan panitia, fasilitator dan peserta menjadi satu kesatuan yang sangat dekat layaknya sebuah keluarga. Karena memang inilah yang terpenting, tanpa adanya kesatuan yang kuat akan sulit mewujudkan visi-misi GeNAM kedepannya.
Di akhir tulisan ini saya ingin mengajak semuanya tanpa terkecuali untuk ikut mendukung gerakan ini. Ketika ada kesempatan saya anjurkan untuk ikut ToTGeNAM batch yang selanjutnya. Tetapi ketika kesempatan itu sulit untuk direalisasikan maka bukan berarti anda tidak bisa untuk ikut berjuang mewujudkan generasi Indonesia bebas miras. Ayook!!..kita menjadi pejuang bersama-sama mewujudkan visi mulia ini, kita mulai dari lingkungan terdekat terlebih dahulu yaitu keluarga. Jangan biarkan miras meracuni dan membunuh orang-orang terdekat kita, karena miras bisa meracuni dan membunuh siapapun!. Ikuti twitter @Antimiras_ID untuk mengetahui berita-berita terkini mengenai GeNAM dan kunjungi situs antimiras.com untuk mendapatkan informasi lebih banyak lagi.

Salam #AntiMiras
semoga bermanfaat 🙂

kisah pohon apel dan anak laki-laki

Ada sebatang pohon apel yang cukup besar dan anak laki-laki yang senang bermain-main di sekitarnya. Anak laki-laki tersebut senang memanjat pohon tersebut hingga ke pucuknya. Ia memakan buahnya dan tidur-tiduran di bawah rindang daunnya. Ia sangat mencintai pohon apel itu, demikian pula sebaliknya.
Waktu terus berlalu. Anak laki-laki itu telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan phon apel tersebut. Setelah sekian lama, ia baru mendatangi pohon apel itu. langkahnya gontai, wajahnya sedih. “ayo bermain lagi denganku!” ajak pohon apel. “aku bukan anak kecil lagi yang suka bermain-main dengan pohon,” jawabnya, “aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.”Pohon apel itu menyahut, “aku pun tak punya uang. Tapi, kau boleh mengambil semua buahku dan menjualnya. Dengan begitu kau  bisa mendapatkan uang untuk memebeli mainan kesukaanmu.”
Anak laki-laki sangat senang. Lalu ia memetik semua buah apel yang ada di pohon tersebut dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah mendapat apa yang diinginkannya, ia tak pernah lagi terlihat. Pohon apel itu pun kembali sedih.
Suatu hari yang panas, anak laki-laki itu terlihat kembali. Pohon apel sangat senang melihatnya datang. “ayo bermain denganku lagi!” ujarnya. “aku tak punya waktu,” jawab anak laki-laki itu.”aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?”.
“maaf, aku pun tak memiliki rumah. Tapi, kau boleh menebang semua dahan dan rantingku untuk membangun rumahmu,” kata si pohon apel.
Anak laki-laki itu setuju. Ia kemudian menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak laki-laki itu senang. Namun, setelah mendapatkan apa yang ia inginkan, anak laki-laki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu lagi-lagi merassa sedih dan kesepian.
Pada suatu musim kemarau, anak laki-laki iitu menampakkan dirinya. Pohon apel sangat senang menyambutnya. “ayo bermain lagi denganku!” ujarnya seperti puluhan tahun sebelumnya.
“aku sedih,” kata anak laki-laki itu, “aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberiku sebuah kapal untuk berpesiar?”
Pohon apel menghela napas panjang. “maaf,” ujarnya, “aku tak punya kapal. Tapi, kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membangun kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah!” Tak punya banyak pilihan, anak laki-laki itu memotong batang pohon apel tersebut dan mengubahnya menjadi kapal. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah terlihat lagi.
Musim bergulir, tahun berganti. Suatu hari, anak laki-laki itu datang kembali menemui pohon apel setelah bertahun-tahun tak bersua. “maaf, anakku,” pohon apel itu berkata lirih, butir-butir air menetes dari pelupuk matanya, “aku tak memiliki apa-apa lagi yang bisa kuberikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini.” 
“aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,” jawab anak laki-laki itu. “aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama menjelajah dunia.”
“oh baguslah kalau begitu. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, mari berbaring di pelukan akar-akar ku dan beristirahatlah dengan tenang.” Anak laki-laki menurut. Ia lalu berbaring di pelukkan akar-akar pohon apel dan mengistirahatkan tubuh serta jiwanya. Pohon apel itu sangat gembira. Bibirnya tersenyum, matanya berkaca-kaca.
Pohon apel itu ibarat orang tua kita. Ketika masih anak-anak, kita senang bermain-main dengan mereka. Ketika sudah beranjak dewasa, kita mulai meninggalkan mereka, dan hanya pulang ketika memerlukan sesuatu atau dalam kesuliatan. Tapi, seakan tak peduli, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan agar kita bahagia. Kita mungkin berfikir bahwa anak laki-laki itu bersikap tak semestinya terhadap si pohon apel. Namun, kadang begitulah cara kita memperlakukan orang tua.
Karenanya, mulai hari ini, cintailah orang tua kita. Berbaktilah kepada mereka. Katakan bahwa kita mencintai mereka dan bahwa mereka adalah karunia Allah yang paling berharga dalam hidup kita

Semoga bermanfaat J



Open Your Heart, Follow Your Prophet

Judul Buku           : Open Your Heart, Follow Your Prophet
Penulis                 : Arif Rahman Lubis (@teladanrasul) 
Penerbit                   : QultumMedia
Tahun Terbit          : April 2013
Jumlah Halaman   : 184


Ada banyak alasan kenapa Rasulullah sangat layak dijadikan idola. Yang pasti, kesuksesan beliau di masa mudanya disebabkan akhlaknya yang sangat mulia. Nah, buat kamu yang pengen dicintai teman dan sahabat, juara di sekolah atau kampus, dapet pekerjaan yang menyenangkan, dan ketemu pasangan hidup yang kamu impi-impikan, tirulah akhlak Rasulullah. 

Dalam buku ini dijelaskan secara gamblang tentang bagaimana seseorang bisa meraih sukses di usia muda. Kita dibimbing melalui tips-tips yang di sampaikan oleh penulis. Tips tersebut di sampaikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. Bab awal buku ini membimbing pembaca bagaimana caranya memulai merubah diri menjadi pribadi yang baik sebagai langkah awal dalam menggapai sebuah impian. Setelah pembaca diajak untuk mengoreksi diri, pada bab-bab selanjutnya akan dijabarkan secara jelas bagaimana kita sebagai manusia bisa mencapai sebuah kesuksesan dengan cara-cara yang telah diteladankan oleh Rasulullah. 

Buku ini cocok dibaca oleh setiap kalangan tanpa batasan usia, tetapi akan sangat cocok bagi pemuda. Kenapa pemuda? Karena, menurut penulis dalam pengantarnya di buku ini menyampaikan bahwa usia terbaik untuk menggapai sebuah cita-cita dan membangun kesuksesan adalah di saat masih berusia muda. Rasullullah pun demikian, dalam buku ini dideskripsikan sosok Rasulullah dalam meraih kesuksesannya yang beliau mulai dari saat usia yang masih belia. 

Pada akhirnya saya sangat merekomendasikan buku ini untuk menjadi salah satu buku yang wajib anda baca, karena setiap bab dalam buku ini mennganjurkan kita untuk langsung praktek, sehingga insyaAllah akan langsung berdampak positif bagi diri kita.

Hotel Sofyan dengan Sistem Syariahnya

Marketing syariah adalah marketing yang tidak hanya berbicara pada batasan etika dalam pemasaran saja. Marketing syariah juga tidak hanya sebatas marketing spiritual saja yang sifatnya hanya situasional, misalnya berlaku hanya pada hari besar keagamaan saja. Tetapi marketing syariah harus lebih dari itu dan seharusnya juga besifat permanen, sehingga ada dampak positif yang ditimbulkan dari kegiatan marketing syariah ini. Apa indikasinya ketika marketing syariah dikatakan telah memiliki dampak positif ? indikasinya adalah marketing syariah mampu membuat para marketer ataupun konsumen bisa semakin dekat lagi kepada Sang Pencipta.
Dari penjabaran tersebut dapat di ambil intisari sebagai berikut:
  1. Marketing syariah bukan hanya sebatas marketing spiritual yang sifatnya situasional (berlaku pada saat tertentu) tetapi lebih dari itu dan harus permanen ataupun berkelanjutan
  2. Marketing syariah harus mampu membuat marketer dan konsumen semakin dekat dengan Allah SWT.
Ada sebuah contoh kasus yang nyata terjadi berkaitan dengan dua poin di atas. Saya akan mencoba menganalisa apa memang benar marketing yang di terapkan dalam kasus ini sesuai konsep yang telah dijabarkan di atas. Kasus yang akan di analisa adalah menganai Hotel Sofyan. Mungkin hampir sebagian orang di Indonesia dan lebih khususnya di Jakarta mengetahui tentang hotel ini. Tetapi tak sedikit juga yang belum mengetahui bahwasanya hotel ini telah menjelma dari hotel maksiat menjadi hotel syariah. kenapa saya katakan hotel maksiat? ya, karena pada awal berdirinya hotel ini memang digunakan sebagai tempat prostitusi dan hotel ini menyediakan wanita-wanita Pekerja Seks Komersial (PSK). Namun saat ini Hotel Sofyan telah berubah 360 derajat menjadi hotel syariah.


Setelah mengetahui bahwa hotel ini adalah hotel syariah, tentunya akan timbul sebuah pertanyaan. Apakah benar hotel ini telah benar-benar menerapkan prinsip syariah? Atau hanya sebuah pencitraan saja dengan maksud untuk menarik hati konsumen dengan brand syariah-nya?
Analisa berikut ini yang kemudian secara tidak langsung akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Pertama, yang akan saya analisa, apakah benar Hotel Sofyan tidak hanya sebatas spiritual saja yang sifatnya hanya situasional?

Hanya sebatas spiritual berarti marketing yang diterapkan sifatnya hanya sementara saja dan tidak permanen atau berkelanjutan, dan lebih tepatnya hanya saat-saat tertentu saja. Situasional di sini maksudnya adalah konsep syariah yang di terapkan hanya pada momen-momen tertentu saja, sebagai contoh ketika sedang ada peringatan atau perayaan keagamaan saja konsep marketing syariah digunakan. Ketika perayaan keagamaan berakhir, maka akan berakhir pula penerapan marketing syariah ini. 

Hotel Sofyan ini menerapkan konsep syariah dimulai pada awal tahun 1990an. Lebih kurang Hotel Sofyan telah menerapan konsep syariah selama 23 tahun. Melihat dari lamanya hotel ini ber-syariah maka saya berpendapat bahwa Hotel Sofyan ini  tidak hanya sebatas marketing spiritual saja. karena penerapannya berlangsung secara berkelanjutan. Beda halnya dengan yang sering kali kita jumpai pada hotel-hotel konvensional yang akan berubah menjadi hotel syariah ketika ada peringatan hari besar keagamaan saja, misalnya mereka sibuk bersolek dengan menambahkan berbagai ornamen dan atribut yang berbau islam, atau dengan kata lain syariah hanya pada ‘kulitnya’ saja. Namun setelah berakhir peringatan hari besar keagamaan, maka akan kembali hilang ornamen yang berbau islam tersebut. Selain dari ornamen yang menghiasi hotel, biasanya para karyawan pun akan berhias diri dengan berpakain yang mendadak serba islami. Dan kembali setelah semuanya berakhir, maka pakaian tersebut pun akan di tanggalkan.
Kedua, saya akan menganalisa dari segi dampak positifnya. Apakah Hotel Sofyan setelah menerapkan konsep syariah mampu membawa karyawan dan pelanggannya lebih dekat lagi kepada Allah SWT ? 
“pengelolaan perusahaan pun lebih baik setelah ber-Syariah, termasuk di antaranya terjadi peningkatan produktifitas karyawan. Hal ini disebabkan mereka memiliki paradigma yang lebih luas bahwa bekerja bukan sekedar mencari uang, melainkan ditujukan mencari kecintaan Allah sehingga karyawan selalu merasa diawasi Sang Khalik. Dengan prinsip seperti itu, motivasi karyawan untuk bekerja lebih baik akan meningkat meskipun tidak diawasi supervisor.” kata Riyanto yang saat ini menjabat sebagai komisaris utama PT Sofyan Hotels Tbk.
Dari pernyataan tersebut jelas bahwa Hotel Sofyan telah memberikan dampak yang postif bagi karyawannya, para karyawan sadar bahwa kerja tak semata-mata hanya mencari uang saja, tetapi yang lebih penting adalah bekerja untuk mencari ridho Allah SWT. Inilah yang akan membuat para karyawan akan lebih dekat kepada Allah SWT. Setiap karyawan yang perempuan juga diwajibkan mengenakan hijab. 
Hotel Sofyan menyediakan fasilitas dan pelayanan yang tentunya akan semakin mendekatkan para pengunjungnya kepada Allah SWT. Fasilitas dan pelayanan yang tersedia bisa dijamin jauh dari hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam, dapat dipastikan juga hanya menyediakan makanan dan minuman halal, serta memiliki kebijakan, untuk tamu non-muhrim dilarang meninap di Hotel ini. selain itu, tersedia Al Quran dan sajadah di dalam setiap kamar, tersedia musholla dalam hotel yang mengumandangkan adzan 5 waktu, dan tentunya masih banyak lagi fasilitas-fasilitas lain yang syar’i.
Dari fasilitas yang tersedia maka akan membuat para pengunjung nyaman dalam beribadah dan akan semakin membuat kedekatan yang lebih dengan Sang Pencipta.
Ya, itulah Hotel Sofyan yang dengan perubahannya telah membuat peningkatan kualitas dari segala aspek. Perubahan tersebut adalah merupakan bagian dari marketing syariah, karena awal berubahnya tidak mengutamakan keuntungan, akan tetapi cita-cita mulia dari sang pemilik Hotel tersebut yang ingin membuat hidupnya lebih berkah dengan Hotel Syariahnya.


semoga bermanfaat 🙂

SURAT IMAJINER

Suratku ini aku awali dengan kata-kata, “Aku sangat merindukanmu, mungkinkah rinduku berbalas?” dulu kau sering mendatangiku dan menciumku. Kini, kau tempatkan aku di tempat yang nyaman, namun itu menyiksaku karena kau jarang bercengkerama denganku. Kau lebih sibuk berlama-lama dengan iPad dan BB-mu.
Aku benar-benar sangat iri dengaan iPad dan BB yang kau milikki. Ke mana pun kau pergi, mereka selalu kau bawa. Saat di rumah pun kau asyik dan rela berlama-lama dengan mereka berdua. Sementara aku, tetap kau abaikan. Padahal, sibuk di depan iPad dan BB belum tentu memberi manfaat dan berpahala.

Ketahuilah, saat kau bercengkerama denganku, setiap hurufku memberi satu kebaikan dan memberikan 10 kali lipat pahala walau mungkin kau tak tau maknanya. Bahkan, saat kau terbata-bata untuk berucap, justru kau mendapat dua pahala. Pahala membacaku dan pahala karena kau kesulitan mengucapkannya.

Siapa yang berpegang teguh kepadaku, ia tak akan tersesat. Tapi mengapa kau merasa tak bersalah saat jarang menyapaku? Kau malu bila belum membaca buku atau novel bestseller, tapi mengapa kau tak merasa malu sedikit pun ketika belum selesai membacaku? Aku ada bukan untuk kau simpan di lemarimu, tetapi harusnya kau  simpan di hatimu. Tapi bagaimana mungkin aku bersemayam di hatimu, bila kau jarng membacaku?

Aku di pelajari bukan hanya ketika kau kecil,  tetapi harusnya setiap waktu. Mengapa? Karena aku ini pedoman hidupmu. Aku bukanlah “mainan” yang hanya kau baca saat kau kecil. Aku ada juga bukan hanya sekedar menjadi mas kawin saat kau menikah. Bukan pula hanya untuk kau ingat saat ada kematian di keluargamu.

Mengapa hidupmu kacau? Mengapa kau sering jenuh? Mengapa hidupmu sering gelisah? Mengapa kau sering berani berbuat maksiat? Mengapa kau banyak tak mengerti ketentuan Tuhanmu? Itu karena kau jarang bercengkerama denganku.

Demikianlah suratku untukmu, semoga kau mengerti keluhan dan deritaku. Aku ingin kau manjakan seperti iPad dan BB-mu.

Yang rindu kepadamu,
Kitab sucimu
 semoga bermanfaat
sumber : Buku ON by Jamil Azzaini

MARKETING SYARIAH VS KONVENSIONAL

 MARKETING KONVENSIONAL
Pengertian marketing secara umum adalah suatu strategi memperkenalkan sebuah produk atau brand kepada masyarakat luas oleh produsen. Dalam marketing yang konvensional pada umumnya strategi yang dicanangkan acap kali menggunakan cara-cara yang merugikan pihak lain, contoh yang paling sederhana adalah banyak marketer ketika memperkenalkan produk atau brand yang dimilikinya justru mereka sibuk dengan menjelek-jelekkan produk orang lain yang sejenis dengan produknya. Mereka berusaha sekuat tenaga meyakinkan hati masyarakat untuk tidak memakai produk serupa milik orang lain dengan cara menjatuhkan nama baiknya dengan maksud dan tujuan agar masyarakat mau berpindah memakai produk yang dipasarkannya. Tentulah cara-cara yang seperti ini sangat merugikan pihak kompetitor, karena secara tidak langsung para marketer ini telah  membuat opini publik yang buruk terhadap suatu produk yang bisa jadi opini tersebut belum tentu benar dan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
Marketing yang seperti ini sangat buruk dampaknya, karena akan menimbulkan persaingan yang tidak baik. Persaingan adalah kompetisi, kompetisi untuk memenangkan hati masyarakat. Ketika sebuah kompetisi dari awal sudah dibumbui dengan hal-hal yang negatif, maka prospeknya pun tidak akan baik. Kompetisi yang seperti ini akan memunculkan aroma dendam diantara pihak-pihakk yang terlibat di dalamnya. Apabila dendam yang dikedepankan, bisa dipastikan berbagai cara akan dilakukan untuk dapat menjatuhkan kompetitor atau marketer saingan. Marketing yang seperti ini tidak akan mengasilkan sesuatu yang ‘waahh’, justru sebaliknya cepat atau lambat akan menjadi ‘senjata makan tuan’. Ketika hasil yang didapat bagus, itupun sifatnya hanya sementara saja. Inilah kondisi real yang sedang terjadi di dunia marketing konvensional khususnya di Indonesia menurut pemikiran penulis.


           
MARKETING SYARI’AH
Marketing syari’ah bukan hanya sekedar nama yang dituliskan dengan bahasa Arab, marketing syari’ah bukan hanya marketing yang ditujukan hanya untuk orang islam saja, dan marketing syari’ah bukan maketing konvensional yang sengaja dibuat sedemikian rupa agar menjadi marketing yang syari’ah atau dengan kata lain men-syari’ahkan marketing konvensional. Marketing syariah tidak hanya sebatas bicara tentang etika dan sepiritual. Disadari atau tidak inilah yang sedang terjadi di sebagian masyarakat Indonesia, banyak yang beranggapan bahwa marketing syari’ah itu hanya sebuah nama dan penerapannya tidak sesuai dengan namanya, banyak yang menilai dalam prakteknya marketing syari’ah tetap menggunakan konsep dari marketing konvensional.
Sebenarnya inilah tanggung jawab umat islam itu sendiri untuk mengibarkan panji keislaman yang dalam hal ini adalah marketingg syari’ah, ini kewajiban sesama muslim untuk mensyi’arkan marketing syari’ah agar lebih dikenal oleh semua lapisan masyarakat.
Dalam praktek marketing syariah haruslah bisa membuat yang terlibat di dalamnya baik konsumen  dan perusahaan semakin mendekatkan dirinya kepada Sang Maha Pencipta. Marketing syariah tidak hanya sebatass marketing spiritual yang sifatnya hanya sementara. Marketing syariah haruslah permanen, maksudnya adalah penerapan marketing syariah tidak hanya pada saat ada momen tertentu saja, misalnya pada momen perayaan hari besar umat islam. Contoh yang paling sering kita jumpai adalah ketika hari Raya Idul Fitri banyak para marketer yang menggunakan simbol-simbol keislaman dalam melakukan strategi marketingnya. Jelas ini tidak termasuk ke dalam marketing syariah meskipun menggunakan simbol-simbol syariah. Karena setelah momen hari Raya tersebut berakhir, akan berakhir pula penggunanaan simbol-simbol tersebut.
Semoga bermanfaat